Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

[Update] – Sebanyak 243 Rumah Warga Karangasem Rusak Berat Akibat Guncangan Gempa M4,8

Dilihat 91 kali
[Update] – Sebanyak 243 Rumah Warga Karangasem Rusak Berat Akibat Guncangan Gempa M4,8

Foto : Giat distribusi bantuan bagi warga terdampak gempabumi M4.8 di Provinsi Bali, Minggu (17/10). (Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB)


JAKARTA – Sebanyak 243 rumah warga Karangasem mengalami rusak berat akibat guncangan gempa bumi M4,8 yang terjadi pada Sabtu (16/10). Ratusan rumah lainnya mengalami rusak ringan. Pemerintah Kabupaten Karangasem terus melakukan upaya penanganan darurat pascagempa.

Berdasarkan perkembangan data pada Minggu (17/10), pukul 16.20 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem mencatat selain kerusakan rumah dengan kategori rusak berat, sebanyak 300 rumah warga rusak ringan dan 3 lainnya rusak sedang. Selain kerusakan di sektor pemukiman, gempa mengakibatkan kerusakan berat pada 21 unit pelinggih atau bangunan suci, 6 paseh dan 2 candi. Satu candi lainnya rusak ringan.

Dampak kerusakan juga terjadi pada fasilitas pendidikan 1 unit dan 3 titik akses jalan yang tertutup material longsor.  

Kerusakan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, ini tersebar di beberapa desa di 4 kecamatan, antara lain Desa Ban dan Dukuh (Kecamatan Kubu), Rendang dan Pempatan (Rendang), Jungutan (Bebandem) dan Amerta Buana (Selat).

Dampak korban jiwa di kabupaten ini tercatat 1 warga meninggal dunia, 6 luka berat dan 69 luka ringan. Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat. 

Merespons penanganan darurat pascagempa, Bupati Karangasem telah menetapkan surat keputusan tanggap darurat dengan nomor 328/HK/2021. Status tanggap darurat berlaku 7 hari, terhitung tanggal 16 hingga 22 Oktober 2021. 

Selain di Karangasem, gempa yang terjadi pada pukul 03.18 WIB dengan kedalaman 10 km juga berdampak di Kabupaten Bangli. Sebanyak 26 unit rumah warga rusak berat di kabupaten ini, sedangkan 9 rusak sedang dan 2 rusak ringan. BPBD Kabupaten Bangli mencatat fasilitas umum dan aset warga yang terdampak antara lain kantor desa 1 unit, puskesmas 1, bumdes 1, rumah ibadah 2, dapur 2 dan MCK 2.

Dampak korban jiwa di wilayah ini tercatat 2 warga meninggal dunia, 2 luka berat dan 5 luka ringan. BPBD menginformasikan sebanyak 5 KK atau 19 jiwa mengungsi akibat gempa. 

Kerusakan maupun dampak gempa di Kabupaten Bangli tersebar di tiga desa di Kecamatan Kintamani, yaitu Desa Trunyan, Abang Batu Dinding dan Abang Songan. BPBD Kabupaten Bangli telah mengaktifkan pos komando lapangan untuk mengkoordinasikan dan mengefektifkan penanganan darurat dari berbagai pihak di wilayahnya. 


Bantuan BNPB

BPBD di wilayah terdampak melakukan upaya penanganan darurat, khususnya pelayanan dasar kepada para korban yang rumahnya rusak. Tenda-tenda keluarga didirikan oleh para personel tim reaksi cepat BPBD Karangasem dan Bangli, di samping itu bantuan logistik didistribusikan kepada para keluarga terdampak gempa. 

Sementara itu, menyikapi bencana di Provinsi Bali ini Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. telah meninjau lokasi terdampak dan memberikan bantuan penanganan darurat. Ganip yang tiba di Bali pada Minggu pagi (17/10) kemudian berkoordinasi dengan BPBD terdampak, baik di Karangasem dan Bangli. Ia mengapresiasi kepada berbagai pihak yang sigap dan membantu dalam upaya penanganan darurat pascagempa.

Pada kesempatan itu, Kepala BNPB memberikan bantuan berupa paket makanan siap saji 60 paket, tenda keluarga sebanyak 20 unit, lauk pauk 433 paket, makanan tambahan gizi 153 paket, masker medis 28.000 buah, sabun cuci 240 buah, hand-sanitizer 100 ml sebanyak 1.440 botol. 


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN