Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

[UPDATE] Tiga Pekan Banjir di Sanggau, Sejumlah Wilayah Masih Tergenang Banjir

Dilihat 105 kali
[UPDATE] Tiga Pekan Banjir di Sanggau, Sejumlah Wilayah Masih Tergenang Banjir

Foto : Kondisi terkini banjir yang masih menggenang di Kecamatan Kapuas, Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (15/11). (BPBD Kabupaten Sanggau)


JAKARTA – Banjir yang terjadi sudah lebih tiga pekan sejak Senin (25/10) masih berdampak pada warga di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau Per Senin (15/11) pukul 19.00 WIB sejumlah wilayah administratif di Kabupaten Sanggau masih tergenang banjir. Adapun wilayah yang masih tergenang antara lain Kecamatan Kapuas, Kecamatan Mukok, Kecamatan Tayan Hilir, Kecamatan Toba dan Kecamatan Meliau. Sedangkan untuk Kecamatan Jangkang saat ini banjir sudah surut dan tidak ada lagi rumah warga yang tergenang.

Sebanyak 10.520 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat ini terpantau berkisar 10 - 50 sentimeter. Sementara itu, dilaporkan juga terdapat 468 KK mengungsi dengan rincian sebagai berikut di Kecamatan Kapuas terdapat 405 KK, Kecamatan Mukok 41 KK, dan Kecamatan Toba 22 KK.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sanggau dibantu elemen masyarakat, dan pemerintah setempat berkoordinasi untuk memberikan penanganan berupa suplai logistik serta melakukan evakuasi pada korban terdampak. Selain itu, dihimbau melalui perangkat desa di daerah agar melakukan pemantauan dan melaporkan kondisi banjir di setiap kecamatan terdampak.

Berdasarkan peta analisis sifat hujan dasarian I BMKG pada bulan November 2021, sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan masih berada pada ambang batas normal dengan presentase 85-115 %. Dikatakan diatas ambang batas normal apabila presentase berada di atas angka 115%. Namun demikian, BNPB menghimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina. Selain itu, Pengendalian pemanfaatan ruang terbuka dapat dijalankan agar mampu menekan laju deforestasi serta fungsi lahan maupun hutan dapat dikembalikan sebagai daerah penyerapan air yang optimal. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN