Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

170 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Pulau Taliabu

Dilihat 94 kali
170 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Pulau Taliabu

Foto : Banjir merendam satu desa di wilayah Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara pada Senin (11/7). (BPB Kabupaten Taliabu)


JAKARTA – Banjir merendam satu desa di wilayah Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara pada Senin (11/7). Peristiwa tersebut terjadi pascahujan dengan intensitas tinggi sejak pagi hingga sore hari dan menyebabkan meluapnya sungai yang berada di wilayah tersebut.


Pusat pengendalian operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, Desa terdampak banjir adalah Desa Kabuno Kecamatan Tabona. Pada desa tersebut dilaporkan sebanyak 60 KK/ 170 jiwa terdampak dan menggenangi 60 unit rumah dengan ketinggian muka air sekitar 10 sampai 30 centimeter pada saat kejadian. 


Kondisi terkini hingga Selasa (12/7) pukul 06.00 banjir masih menggenangi permukiman warga dengan ketinggian setinggi mata kaki dan sebagian warga memilih untuk mengungsi sementara ke rumah keluarga yang lebih aman dari banjir.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Taliabu sejak kemarin terus melakukan pemantauan, assesmen dan berkoordinasi dengan pihak desa setempat untuk melakukan penanganan lebih lanjut.


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Pulau Taliabu, periode Selasa (12/7) dan Rabu (13/7) akan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan. Sementara itu merujuk pada analisis inaRISK BNPB, wilayah Kabupaten Pulau Talibu memiliki risiko banjir tingkat sedang hingga tinggi dengan seluruh kecamatan yang terdapat di Kapubaten Pulau Taliabu berisiko terpapar banjir.

 

Merespon potensi banjir tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan seperti membersihkan saluran air, mengetahui jalur evakuasi dan bagi warga yang bermukim di sekitar sungai ketika hujan dengan itensitas tinggi terjadi terus menerus selama satu jam untuk mempersiapkan diri melakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN