Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

19 TEWAS, 15.000 MENGUNGSI, KERUGIAN 1,87 TRILYUN RUPIAH DI SULUT

Dilihat 349 kali
19 TEWAS, 15.000 MENGUNGSI, KERUGIAN 1,87 TRILYUN RUPIAH DI SULUT

Foto : 19 TEWAS, 15.000 MENGUNGSI, KERUGIAN 1,87 TRILYUN RUPIAH DI SULUT ()

Penanganan darurat banjir bandang dan longsor di Sulut terus dilakukan hingga saat ini. Bencana terjadi di 8 kab/kota yaitu Kota Manado, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kep Sangihe dan Kep Sitaro.

Hingga Minggu (19/1) pukul 21.00 wib update penanganan bencana: :
1. Jumlah korban meninggal 19 org dimana kota manado 6 org, tomohon 6 org, minahasa 6 org, 1 org;
2. Jml terdampak 90 ribu jiwa;
3. Jml  pengungsi 15 ribu jiwa;
4. Jml pasien di kota manado : rawat inap 27 pasien, rawat jalan 706 pasien;
5. Pencarian korban longsor jalan di tinoor, tomohon masih dilakukan;
6. Pos pelayanan kesehatan di 40 titik;
7. Pos pelayanan logistik di 2 titik;
8. Hari ini diturunkan 1.000 TNI untuk membantu membersihkan lumpur;
9. Di beberapa lokasi kota manado listrik masih padam karena gardu tergenang lumpur;
10. Pesawat Hercules mengalami gangguan sehingga tidak jadi tiba hari ini di Manado, saat ini ada di Balikpapan; Bantuan logistik dan peralatan dari BNPB, Kemsos, dan Kemkes diangkut dengan pesawat Hercules TNI AU sebanyak 5 kali penerbangan;
11. Kebutuhan mendesak alat untuk membersihkan lumpur, alas tidur, paket kesehatan, pakaian, perlengkapan masak, air bersih;
12. Dapur umum masih berlanjut;
13. Perkiraan kerugian dan kerusakan akibat bencana Rp 1,87 trilyun meliputi kerusakan rumah, kerusakan fasum, pertanian dan peternakan, kantor, infrastruktur dan sebaginya.
14. Penyebab: hujan ekstrem dimana di DAS Tondano terukur 230 mm/hari padahal normalnya <50 mm/hari. Di DAS Tomohon tercatat 200 mm/hari. Selain itu karena adanya permukiman di daerah kemiringan, dan bantaran sungai.
15. Status tingkat bencana masih bencana tingkat provinsi. Gubernur Sulut masih memimpin penanganan darurat.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis


BAGIKAN