Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

3 KORBAN MASIH TERTIMBUN LONGSOR DI GARUT, EVAKUASI DIHENTIKAN

Dilihat 375 kali
3 KORBAN MASIH TERTIMBUN LONGSOR DI GARUT, EVAKUASI DIHENTIKAN

Foto : 3 KORBAN MASIH TERTIMBUN LONGSOR DI GARUT, EVAKUASI DIHENTIKAN ()

Bencana tanah longsor kembali menimbulkan korban. Longsor terjadi pada Sabtu (20/4/2013) pukul 07.30 WIB di lahan perkebunan milik Perhutani, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat atau berada sekitar lokasi operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pertamina Kamojang. Korban tertimbun longsor adalah 3 petani yaitu Ny. Elah (40), Ny. Enoh (40) dan Ny. Juhaena (36). Semua korban berasal dari Kampung Pamulaan RT 01/01 Desa Parakan, Kecamatan Samarang. Korban sedang berada di kebun saat tertimbun longsor setinggi 7-10 meter.
 
Saat terjadi longsor, cuaca terang. Malam sebelumnya hujan deras. Lokasi longsor memiliki kemiringan lereng curam, struktur tanah gembur, dan lahan perkebunan yang merupakan daerah berisiko tinggi longsor. Info perkembangan lebih lanjut dapat menghubungi Bapak Zatzat Munazat, Kepala Pelaksana BPBD Garut, dengan nomor kontak 085223819029.
 
Hingga saat ini tim gabungan dari BPBD Garut, TNI, Polri, Tagana, relawan dan masyarakat belum menemukan korban. Pencarian hanya dapat dilakukan secara manual dengan cangkul karena alat berat tidak dapat menjangkau lokasi. Korban tertimbun material longsor yang cukup tebal. Pada pukul 17.00 WIB pencarian dihentikan karena hujan dan gelap. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi.
 
Kejadian longsor tersebut menambah jumlah korban bencana longsor selama tahun 2013 ini. Secara nasional ada 85 kejadian longsor dengan 131 tewas, 42.762 jiwa mengungsi, dan 685 rumah rusak akibat longsor. Ada 124 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di daerah bahaya sedang hingga tinggi dari longsor. Tingginya kerentanan dan terbatasnya kapasitas masyarakat dalam mengantisipasi longsor perlu dicarikan solusi yang menyeluruh. Penanggulangan bencana hendaknya menjadi prioritas dalam pembangunan di semua sektor. Jika tidak maka bencana akan menambah statistik bencana. Yang sesungguhnya itu adalah tragedi bagi masyarakat yang tertimpa bencana.
 
DR. Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis


BAGIKAN