Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

377 Rumah Terdampak Banjir di Lombok Tengah

Dilihat 77 kali
377 Rumah Terdampak Banjir di Lombok Tengah

Foto : Sebanyak 377 unit rumah di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terdampak pada Minggu (13/2). (BPBD Lombok Tengah)


JAKARTA – Sebanyak 377 unit rumah di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terdampak pada Minggu (13/2). Banjir terjadi pada pukul 15.00 WITA setelah sebelumnya wilayah tersebut diguyur hujan dengan itensitas tinggi. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah melaporkan, banjir terjadi di wilayah Kelurahan Leneng dan Kelurahan Panjirsari yang berada di Kecamatan Praya dan Desa Puyung yang terletak di Kecamatan Jonggat. 

Peristiwa tersebut menyebabkan 377 KK terdampak banjir dengan tinggi muka air sekitar 10 – 50 sentimeter. Hingga pagi ini Senin (14/2) belum ada laporan terkait warga yang mengungsi ke tempat maupun korban luka / jiwa akibat dari banjir tersebut.

Untuk mempercepat penanganan darurat, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri dan perangkat desa langsung melakukan evakuasi dan kaji cepat, serta memberikan dukungan logistik dan peralatan seperti sembako, tikar/alas tidur serta peralatan mandi kepada warga terdampak. 

Selain itu BPBD berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memutus saluran aliran listrik di lokasi yang diperkirakan akan membahayakan warga dan mengatur buka tutup pintu air dan bendungan di sekitar lokasi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Kabupaten Lombok Tengah dan sebagian wilayah NTB akan mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat / petir dan angin kencang pada hari ini Senin (14/2) dan Selasa (15/2). 

BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat, agar mengikuti perkembangan informasi tentang cuaca maupun potensi bencana yang ada di daerah masing-masing serta mempersiapkan diri meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir, mengingat musim penghujan diperkirakan masih berlangsung hingga awal Maret 2022.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN