9 RUMAH RUSAK AKIBAT GEMPA DI BREBES, JAWA TENGAH
13 Jul 2013 15:18 WIB
Dilihat 358 kali
Foto : 9 RUMAH RUSAK AKIBAT GEMPA DI BREBES, JAWA TENGAH ()
BPBD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah terus melakukan pendataan dampak gempa. Data sementara 9 rumah rusak, yaitu 2 rusak berat dan 7 rusak ringan. Total ada 36 jiwa atau 9 KK yang terdampak gempa. 2 rumah rusak berat terdapat di Dukuh Sindangsari adalah rumah milik Mundar (5 jiwa) dan Kastori (2 jiwa). Sedangkan 7 rumah rusak ringan terdapat di Dukuh Pasir Salem, yaitu rumah: Jalis (5 jiwa), Rahman (6 jiwa), Rusiman (4 jiwa), Watori (6 jiwa), Rukinto (3 jiwa), Wanto (3 jiwa), dan Darsina (2 jiwa). Semuanya berada di Desa Sindanghela, Kecamatan Banjarharjo, Kab. Brebes. Tidak ada korban jiwa dari gempa tersebut.
Kerusakan tersebut sebagai dampak dari gempa 4,7 sr yang terjadi pada Sabtu (13/7) pukul 08.10 Wib. Pusat gempa di darat, pada koordinat 7.06 LS 108.73 BT, kedalaman 10 km, 15 km barat daya Brebes, atau 29 km tenggara Kota Kuningan. Pusat gempa tepatnya masuk ke dalam Kec. Cibingbing Kab. Kuningan, Jawa Barat dan Kec. Bantarkawung, Kab, Brebes. Intensitas gempa dirasakan di Kota Brebes III MMI. Intensitas III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan di Kec Cibingbing dan Kec Bantarkawung intensitas mencapai IV MMI. Intensitas IV MMI dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, dan di luar dirasakan oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Diperkirakan sumber gempa terletak di antara sesar Bumi Ayu dan Sesar Bantar Kawung yang berada di darat. Menurut catatan dari Badan Geologi, di sekitar Kab. Brebes pernah terjadi gempa dari sesar tersebut, pada tanggal 21 Oktober 1931, 16 Juni 1971, dan 4 Februari 1992 yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.
Gempa bersifat mendadak. Tidak bisa diprediksikan secara tepat kapan terjadi. Korban umumnya terjadi bukan karena gempanya, tetapi karena bangunannya. Saat gempa segera keluar rumah dan mencari tempat yang aman.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis