Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Akibat Banjir Bandang, Warga Kota Palopo Mengungsi di Tempat Ibadah

Dilihat 104 kali
Akibat Banjir Bandang, Warga Kota Palopo Mengungsi di Tempat Ibadah

Foto : Warga yang terdampak banjir di Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada Sabtu (30/10) oukul 20.00 waktu setempat mengungsi ke tempat ibadah. (BPBD Kota Palopo)


JAKARTA – Banjir bandang melanda beberapa kelurahan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Sabtu malam (30/10). Peristiwa tersebut berlangsung pada pukul 20.00 waktu setempat. BPBD melaporkan ada sebagian warga mengungsi ke tempat ibadah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo melaporkan kejadian tersebut menerjang empat kelurahan di Kecamatan Telluwanua, yaitu Kelurahan Pentojangan, Jaya, Sumarambu dan Salubattang. Warga mengungsi ke masjid Nurul Ikhlas yang berada di Kelurahan Jaya. Petugas di lapangan masih melakukan pendataan terhadap warganya yang berada di tempat itu. 

Selain mendata warga yang terdampak, petugas juga masih melakukan pedataan terhadap kerugian material akibat banjir bandang tersebut.                 

BPBD Kota Palopo bersama aparat kelurahan dan mitra terkait lainnya melakukan proses evakuasi warga, khususnya kelompok rentan. Dalam melakukan pendataan maupun pelayanan warga yang terdampak, BPBD dibantu para relawan Rumah Zakat.

Prakiraan cuaca di tingkat kecamatan, wilayah Telluwanua masih terpantau berpeluang hujan dengan intensitas ringan pada hari ini, Minggu (31/10). Namun demikian, warga diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan di wilayah hulu. 


Banjir Kabupaten Bogor Surut

Sementara itu, banjir yang sempat menerjang Kabupaten Bogor pada Sabtu malam (30/10) dilaporkan telah surut. Pantauan BPBD Kabupaten Bogor melaporkan hujan deras menjadi salah satu pemicu luapan debit air Sungai Ciranggon. Selain itu, debit air tidak tertampung akibat adanya penyempitan di bagian hilir sungai.  

Laporan terkini yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa air sudah berangsur surut. Sebagian warga yang mengungsi sementara waktu telah kembali ke rumah mereka. Selanjutnya para warga membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah yang terbawa banjir. 

Pada kesempatan itu, petugas BPBD mengimbau warga untuk segera melakukan evakuasi mandiri apabila terjadi hujan deras di kawasan tersebut. 

Wilayah yang terdampak banjir dengan ketinggian muka air 20 hingga 50 cm pada pukul 19.00 WIB ini berada di Desa Tlanjuk Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Banjir berdampak pada 60 KK, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Saat banjir terjadi, petugas segera turun ke lapangan untuk memberikan pertolongan dan melakukan pendataan di wilayah terdampak. 

Warga diimbau untuk terus waspada dan siap siaga selama musim hujan. Prakiraan cuaca di wilayah Gunung Putri masih berpeluang terjadi dengan intensitas ringan hingga hujan petir dalam sehari ke depan. 

Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Bogor termasuk wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 37 kecamatan di kabupaten ini berada pada potensi bahaya tersebut. Kecamatan Gunung Putri termasuk wilayah dengan potensi ancaman bahaya tersebut. 

BNPB telah meminta BPBD di seluruh provinsi untuk mengambil langkah kesiapsiagaan, khususnya pengaruh yang lebih buruk fenomena La Nina di musim hujan. Hal ini bertujuan untuk mencegah maupun menghindari dampak buruk bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang dipicu fenomena tersebut. 

Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat ini menyikapi analisis informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi La Nina di Indonesia yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN