Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Antusias Masyarakat Untuk Program Percepatan Vaksinasi BNPB di Lombok Meningkat

Dilihat 63 kali
Antusias Masyarakat Untuk Program Percepatan Vaksinasi BNPB di Lombok Meningkat

Foto : Warga Suku Sasak menjalani proses skrining kesehatan sebelum mendapatkan vaksinasi lanjutan yang diinisiasi BNPB dan Pemerintah NTB di Desa Adat Sade, Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, NTB, Senin (15/3). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)



LOMBOK TENGAH - Program percepatan vaksinasi yang dilaksanakan atas kolaborasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin mendapat atensi dan dukungan dari masyarakat.

Hal itu terbukti dengan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang ikut dalam program vaksinasi hingga hari ketiga, Senin (14/3). Hasil rekapitulasi dari pelaksanaan vaksin pada hari sebelumnya itu telah menunjukkan adanya kenaikan hingga 55,6 persen.

“Dari pelaksanaan selama dua hari ini, kami melihat sudah mulai ada peningkatan. Memang hari pertama kami akui belum memenuhi target, namun di hari kedua sudah ada peningkatan. Masyarakat semakin tahu kalau kita ada program vaksinasi ini. Perkembangan di lapangan ada lebih banyak lagi masyarakat yang mengikuti vaksinasi,” ujar Rustian,  Direktur Dukungan Sumberdaya Darurat BNPB.

Adapun selain dilaksanakan guna mendukung penguatan kekebalan kelompok masyarakat di Lombok, dan menyongsong perhelatan akbar MotoGP 2022, program percepatan vaksinasi juga dioptimalkan untuk meningkatkan pemulihan ekonomi di kawasan wisata prioritas Pulau Lombok, seperti salah satunya adalah destinasi Desa Adat Sade, rumah bagi warga Suku Sasak.

Antusias warga Suku Sasak untuk memperoleh vaksinasi lanjutan dari tim Rumah Sakit (RS) Mandalika, sebagai mitra pelaksanaan vaksinasi BNPB, sudah terlihat sejak tim vaksinator menyambangi Desa Sade, yang dibantu sosialisasi secara persuasif oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Lia Oktaviani, warga Suku Sasak mengaku terbantu dengan adanya program vaksinasi ‘jemput bola’ yang diselenggarakan di kampung halamannya. Ibu dua anak itu menjadi optimis bahwa perekonomian dari sektor wisata di Desa Sasak akan semakin meningkat.

“Saya ingin selalu sehat dan terhindar dari ancaman COVID-19, makanya saya ikut vaksin. Saya berharap ekonomi bisa kembali normal dan tidak sulit lagi seperti ketika pertama kali ada COVID-19,” ungkap Lia.

Hal serupa diungkapkan juga oleh Talim Pranata, warga Desa Sade yang berprofesi sebagai pemandu wisatawan. Pria 34 tahun itu merasa diringankan dengan program vaksinasi itu. Dia tidak perlu lagi jauh-jauh dan antre untuk mendapatkan vaksin COVID-19.

“Terima kasih pemerintah Provinsi NTB dan BNPB. Ini sangat membantu kami. Kami tidak perlu repot harus pergi ke tempat-tempat vaksin. Tidak perlu antre,” ujar Talim.

Program penguatan ketahanan masyarakat Lombok yang dilaksanakan BNPB juga akan dikolaborasikan dengan program pembagian masker keliling yang akan digelar mulai esok hari, Selasa (15/3). Beberapa lokasi yang berpotensi terdapat kerumunan masyarakat seperti pasar, sekolah, fasilitas umum dan tempat wisata akan menjadi sasaran utama pembagian masker gratis tersebut.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN