Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Bandang Merendam 375 Rumah Warga Bone Bolango

Dilihat 179 kali
Banjir Bandang Merendam 375 Rumah Warga Bone Bolango

Foto : Banjir bandang merendam pemukiman warga Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Minggu (2/10). (BPBD Kabupaten Bone Bolango)



JAKARTA - Banjir bandang merendam 375 rumah warga Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Minggu (2/10) pukul 16.00. Peristiwa ini terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi yang memicu peningkatan debit air Sungai Bolango dan Sungai Dulamayo.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat tujuh desa yang terendam banjir bandang, meliputi Desa Tupa, Desa Longalo, Desa Boidu, Desa Bandungan, Desa Suka Damai, Desa Kopi, dan Desa Tuloa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango melaporkan sebanyak 25 KK mengungsi dan berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan untuk pemenuhan kebutuhan warga terdampak serta melakukan asesmen. BPBD bersama instansi terkait dan masyarakat setempat melakukan gotong royong membersihkan rumah warga dan jalan dari material lumpur akibat banjir bandang.

BPBD Bone Bolango melaporkan masih terdapat kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji untuk warga terdampak, obat-obatan serta tim medis. Kondisi terkini banjir telah surut dan cuaca terpantau berawan di lokasi kejadian.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuara per tanggal 5 sampai 6 Oktober 2022 untuk Kabupaten Bone Bolango didominasi cuaca kabut dan hujan ringan. Kajian InaRisk menunjukan Kabupaten Bone Bolango memiliki potensi bahaya bencana banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 14 kecamatan.

Merespon hal tersebut, BNPB mengimbau bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh faktor cuaca dengan memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengakses informasi terkait potensi maupun ancaman bencana yang ada di wilayah tempat tinggal melalui inaRisk. 

Masyarakat dan pemerintah daerah setempat dapat menerapkan langkah kesiapsiagaan dan pencegahan dengan melakukan susur sungai secara berkala bersama tenaga profesional, membuat tempat penampungan air sementara atau tanggul penahan air untuk mencegah aliran air masuk ke pemukiman warga serta membuat rencana evakuasi khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai.


Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN