Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BANJIR BANDANG TERJANG MALANG, AKSES JALAN MALANG-KEDIRI LUMPUH

Dilihat 351 kali
BANJIR BANDANG TERJANG MALANG, AKSES JALAN MALANG-KEDIRI LUMPUH

Foto : BANJIR BANDANG TERJANG MALANG, AKSES JALAN MALANG-KEDIRI LUMPUH ()

Setelah sebelumnya bencana terkonsentrasi di Jakarta, kemudian Jawa Barat dan Jawa Tengah, kini Jawa Timur yang terjadi banjir dan longsor. Banjir bandang terjadi di Desa Ngantang, Kecamatan Pujon, Kab. Malang Jawa Timur pada Jumat (31/1) pukul 19.32 wib. Di beberapa desa di Kec Pujon juga terjadi longsor.

Pada pukul 17.30 telah terjadi tanah longsor di Dsn. Talasan Ds. Sukomulyo Kec Pujon Kab. Malang, Longsor kurang lebih 10 meter sehingga menutupi sebagian Jalan Provinsi Pujon-Ngantang, lalu lintas sistem buka tutup, namun masih bisa jalan.

Pada pukul 17.45 jembatan Dsn Kedungrejo arah ke Ds Bendosari Kec Pujon terputus dan ada satu operator Ekscavator (belum diketahui identitas)  yang sedang memperbaiki Ekscavator di aliran sungai  hanyut terbawa air, saat ini belum ditemukan

Pada pukul 17.55  Sungai Konto di Dsn Tretes Ngepre meluap ke Jalan Raya Pujon -Ngantang lalulintas lumpuh.

Banjir bandang dan longsor mengakibatkan  akses jalan Malang-Kediri lumpuh dan ditutup sementara termasuk  memutus akses jalan Batu-Pujon serta hanyutnya jembatan utama di perbatasan Pujon-Ngantang, yg memutus akses utama Pujon-Ngantang dan arah Kediri Jombang.

Di tempat lain jalan Pantura Surabaya -Banyuangi sementara ditutup akibat banjir bandang dari Gunung Ringgit di Kab. Situbondo termasuk menggenangi pemukiman kurang lebih 1.100 KK.

Sementara itu evakuasi korban longsor di Kab Jombang masih dilanjutkan. Total korban 16 orang dimana 2 orang selamat, 12 orang meningga dunia dan, 2 orang masih tertimbun longsor.

BPBD Prov Jatim, bersama BPBD kabupaten, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, relawan, dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Masyarakat dihimbau terus waspada. BMKG memprakirakan bulan Februari 2014, hujan sangat tinggi berpotensi terjadi Jatim bagian utara.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis


BAGIKAN