Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Merendam 1.501 Rumah di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu

Dilihat 69 kali
Banjir Merendam 1.501 Rumah di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu

Foto : Banjir di Kabupaten kaur, Provinsi Bengkulu, Rabu (29/9). (Istimewa)


JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, telah menyebabkan sungai Bintuan meluap pada Rabu (29/9), sehingga menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Terdapat tiga kecamatan dan dua desa di Kabupaten Kaur yaitu, desa Kasuk Baru, Kecamatan Tetap, desa Banteng Harapan, Kecamatan Maje dan Kecamatan Kaur Selatan yang terendam banjir dan tanah longsor.

Banjir yang melanda Kecamatan Kaur selatan dan Maje telah menyebabkan 1.501 rumah terendam air dengan ketinggian 40 - 120 Cm, satu sawah rusak ringan dan 1 rumah semi permanen mengalami rusak berat. Selain itu ada 4 titik jalan menuju Kabupaten Kaur dan desa Babat harus mengalami rusak ringan akibat terendam air. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

BPBD Kabupaten Kaur bersama instansi terkait telah melakukan kaji cepat di daerah terdampak. BPBD Kabupaten Kaur juga membantu masyarakat dengan mendistribusikan logistik dan rehabilitasi mental serta rekonstruksi bangunan yang rusak. Kondisi terkini Kabupaten Kaur, masyarakat masih membutuhkan obat-obatan, vitamin, makanan cepat saji dan peralatan kebersihan lingkungan. 

Berdasarkan informasi BMKG berlaku 29 September 2021 pukul 07.00 wib s/d 30 September 2021 pukul 07.00, yang berpotensi dampak hujan lebat untuk dampak Banjir/Bandang dapat terjadi di wilayah Prov. Bengkulu dengan status Waspada (signature.bmkg.go.id). BPBD Prov. Bengkulu meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kab/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait di Kab/Kota dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hydrometeorologi.

Selain itu pantauan Inarisk juga melaporkan jika Provinsi Bengkulu memiliki tingkat bahaya sedang hingga tinggi. BNPB menghimbau masyarakat untuk selalu melakukan mitigasi bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan sebagai antisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu faktor cuaca.


Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan 

Penulis


BAGIKAN