Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Sejumlah Wilayah Jabodetabek Surut

Dilihat 85 kali
Banjir Sejumlah Wilayah Jabodetabek Surut

Foto : Saat banjir terjadi di Kecamatan Tambun Selatan, Jawa Barat. (BPBD)


JAKARTA - Banjir yang sempat terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) berangsur surut pada hari ini, Senin (8/11). Pemutakhiran tersebut diterima Pusdalops BNPB pada pukul 09.30 WIB. 

Pantauan sejumlah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan wilayah DKI Jakarta, seperti Kota Jakarta Timur, banjir berangsur surut. Sedangkan di Jakarta Selatan, kawasan Pesanggrahan, Mampang dan Cipulir, masih terpantau ada genangan. Namun demikian, kawasan di Kota dan Kabupaten Bekasi masih teridentifikasi genangan di beberapa titik. Kota Bekasi yang masih terdampak berada di Perumahan Pondok Timur Indah, dengan tinggi muka air berkisar 10-20 cm. 

Informasi dari BPBD terdampak menyebutkan masih ada warga yang mengungsi, seperti di Kota Jakarta Timur berjumlah 52 KK atau 164 jiwa dan Kota Jakarta Selatan 4 KK atau 97 jiwa. 

Sementara itu, banjir yang sempat menggenangi Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok telah surut. Dua wilayah administrasi di bawah Provinsi Banten, yaitu Tangerang dan Tangerang Selatan, banjir surut dan aktivitas masyarakat kembali normal. 

Berdasarkan prakiraan cuaca dalam dua hari ke depan, wilayah Jabodetabek masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Warga di tingkat kecamatan dapat mengakses informasi prakiraan cuaca melalui aplikasi BMKG. 

Menyikapi musim hujan, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mencegah maupun menghindari dampak bahaya hidrometeorologi. Masyarakat dapat memantau potensi bahaya, seperti genangan, melalui dashboard petabencana.id, maupun berpartisipasi memberikan informasi lapangan melalui sosial media yang selanjutnya akan ditampilkan pada dashboard tersebut. 

Masyarakat juga dapar mengakses aplikasi inaRISK untuk memantau potensi bahaya dan risiko di sekitar kita sehingga kita dapat lebih siap dalam mengantisipasi potensi bahaya. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN