Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir yang Melanda Kabupaten Sumba Barat, NTT Berangsur Surut

Dilihat 85 kali
Banjir yang Melanda Kabupaten Sumba Barat, NTT Berangsur Surut

Foto : Kondisi titik banjir pada Selasa malam (28/12), pukul 20.00 WIB, tinggi muka air antara 20 hingga 100 cm. (BPBD Kab Sumba Barat)


JAKARTA – Banjir yang melanda Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, berangsur surut. Kondisi ini terpantau pada Selasa malam (28/12), pukul 20.00 WIB. Saat awal terjadinya banjir, tinggi muka air antara 20 hingga 100 cm. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Barat melaporkan banjir melanda enam desa di Kecamatan Wanokaka. Keenam desa terdampak yaitu Desa Baliloku, Weehura, Katiku Loku, Rewa Rara, Rua dan Taramanu. Warga terdampak sebanyak 105 KK atau 462 jiwa. 

Sejumlah warga desa mengungsi ke rumah kepala desa dan balai desa setempat. BPBD Kabupaten Sumba Barat masih memutakhirkan populasi terdampak maupun mereka yang mengungsi sementara waktu. Menurut BPBD, bencana tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. 

BPBD yang dibantu TNI, Polri, aparat desa dan warga berada di lokasi terdampak untuk melakukan upaya penanganan darurat, seperti distribusi logistik, evakuasi warga, pengamanan dan kaji cepat. Membantu para warga desa terdampak, BPBD telah mendistribusikan bantuan logistik berupa tikar dan makanan, seperti beras, telor, ikan kering dan mie instan, sedangkan dapur umum telah dioperasikan di lokasi pengungsian. 

Banjir Kabupaten Sumba Barat terjadi setelah hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut. Di sisi lain, faktor lain berupa penyempitan sungai memperburuk kondisi banjir saat itu. Peristiwa berlangsung pada Senin (27/12), pukul 07.00 waktu setempat. 

Meskipun berangsur surut, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Pada hari ini, Rabu (29/12) dan esok (30/12), wilayah terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga hujan petir. 

Selain potensi bahaya banjir, semua pihak perlu mewaspadai bahaya hidrometeorologi basah lain, seperti angin kencang dan tanah longsor. Pada analisis inaRISK, Kecamatan Wanokaka termasuk pada 6 kecamatan di Kabupaten Sumba Barat yang berpotensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Dilihat pada potensi gerakan tanah, beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Wanokaka pada kategori menengah. 


Banjir di Karawang, Jawa Barat, 66 KK Terdampak

Bencana hidrometeorologi berupa banjir juga terjadi di wilayah Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, pada Selasa (28/12), pukul 15.00 WIB. Ketika peristiwa ini terjadi, tinggi muka air berkisar 10 hingga 40 cm. 

Sementara itu, sebanyak 66 KK atau 186 jiwa terdampak genangan. Tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut. 

BPBD Kabupaten Kawarang menginformasikan banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur kawasan desa sehingga debit air Sungai Cidawolong meluap. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya genangan karena faktor saluran irigasi yang buruk. 

Menyikapi kondisi di wilayah tersebut, BPBD bersama TNI dan Polri telah berada di lapangan untuk membantu warga terdampak. BPBD dan pemerintah desa telah melakukan koordinasi terkait potensi banjir di puncak musim hujan pada Januari tahun ini hingga Februari 2022. 

Telukjambe Barat termasuk salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang yang memiliki potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. 

Menghadapi puncak musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah. Semua pihak dapat memantau berbagai sistem informasi dari institusi pemerintah, antara lain inaRISK, info BMKG atau MAGMA Indonesia, untuk mengetahui potensi risiko atau pun bahaya di wilayah sekitar. 


Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB


Penulis


BAGIKAN