Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB Gelar Diklat Kepemimpinan dalam PB di Balikpapan

Dilihat 140 kali
BNPB Gelar Diklat Kepemimpinan dalam PB di Balikpapan

Foto : Kegiatan Senior Management Training di Hotel Swissbel, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (11/10). (Pusdiklat PB BNPB)



JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Penanggulangan Bencana (PB), menggelar pelatihan kepemimpinan bagi kepala pelaksana BPBD Provinsi se-Indonesia yang dihelat di Hotel Swissbel, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (11/10).

Kegiatan yang diikuti oleh 29 Kepala Pelaksana BPBD itu sekaligus menjadi rangkaian giat Peringatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2022. Adapun tujuan diklat tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh bagi para peserta diklat mengenai penyelenggaraan keputusan dalam penanggulangan bencana.

Di samping itu, diklat senior management training tersebut juga akan memberikan pemahaman yang mendasar mengenai kebencanaan dan dasar-dasar PB yang didalamnya membahas mengenai konsep bencana, karakterikstik bencana, PRB, manajemen tanggap darurat, manajemen pemulihan, managemen logpal serta beberapa hal yang harus dimiliki pengambil kebijakan di dalam PB.

Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan mewakili Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., dalam dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa diklat kepemimpinan dalam penanggulangan bencana itu menjadi penting, sebab kondisi kebencanaan telah menjadi isu global yang akan terus menjadi perhatian di tengah perkembangan dan kemajuan dunia.

Di sisi lain, Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki tingkat ancaman dan risiko bencana yang tinggi, sebagaimana letak geografis Indonesia yang diapit oleh tiga lempeng tektonik besar, yakni Indo-Australia, Eurasia dan Indo-Pasifik.

"Kondisi kebencanaan telah menjadi isu global dan akan terus menjadi perhatian ditengah kemajuan dan kecepatan pembangunan dunia dalam kondisi ruang yang terbatas, yang berakibat pada peningkatan risiko bencana, tidak terkecuali di Indonesia yang tidak ada satupun wilayah Indonesia terbebas dari ancaman dan risiko bencana," ungkap Lilik.

Lebih lanjut, Lilik mengatakan bahwa pengambilan keputusan dalam penanggulangan bencana yang menyangkut keselamatan masyarakat menjadi salah satu indikator keberhasilan pelayanan publik. Selain itu, pemimpin tersebut juga tak lepas dari peran untuk mempersiapkan strategi hingga mengelola sumber daya yang tersedia, utamanya dalam penanganan darurat.

"Kecepatan pengambilan keputusan dalam situasi krisis menjadi indikator keberhasilan yang dinilai oleh masyarakat dari sisi pelayanan," jelas Lilik.

Menutup sambutan, Lilik Kurniawan berharap, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut maka seluruh 'nahkoda' penanggulangan bencana daerah dapat saling berbagi pengalaman yang mengarah kepada peningkatan kapasitas dan kualitas kinerja bersama dalam menciptakan rasa aman dari potensi bencana.

"Saling berbagi pengalaman yang akan mengarah pada peningkatan kualitas kinerja kita bersama dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, utamanya memastikan terpenuhinya perlindungan dan rasa aman dari potensi ancaman dan dampak bencana," tutup Lilik.




Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN