BNPB Siapkan 355 Miliar Rupiah untuk Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
23 Jun 2014 09:50 WIB
Dilihat 346 kali
Foto : BNPB Siapkan 355 Miliar Rupiah untuk Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan ()
Belajar dari sebelumnya, dampak El Nino tahun 1997 di Indonesia sangat besar. Terjadi kekeringan, karhutla yang luas, krisis pangan, dan krisis energi serta makin memicu krisis ekonomi dan politik. Daerah hutan dan lahan gambut yang terbakar saat itu 2,12 juta ha dengan emisi karbon 0,81 – 2,57 PgC (kali 10 pangkat 15 gram Carbon) atau setara 13 – 40% emisi kebakaran hutan dunia. Dampak yang luar biasa menyumbangkan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
Untuk mengantisipasi karhutla, BNPB bersama kementerian/lembaga dan BPBD telah melakukan antisipasi. Khususnya di 9 provinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Bupati, Walikota dan Gubernur tetap sebagai penanggung jawab. Kepala BNPB, Syamsul Maarif, terus memimpin koordinasi potensi nasional untuk pendampingan kepada pemda. BNPB menyiapkan dana siap pakai Rp 355 milyar antisipasi karhutla tersebut. Saat ini 3 helikopter, yaitu Bolco, Kamov dan Sikorsky telah ditempatkan di Riau untuk pemadaman api dan asap. Modifikasi cuaca dengan pesawat Casa dan Hercules juga masih beroperasi. Sedangkan helikopter MI-8 telah ditempatkan di Palembang dan Palangkaraya. 2.500 personil TNI dan Polri siap dimobilisasi jika diperlukan. Beberapa Standar Operasi ional Prosedur dan peraturan telah disusun oleh kementerian/lembaga sebagai dasar pelaksanaan.
Pada Senin (23/6) hotspot di Riau terdeteksi 236 titik, yaitu di Bengkalis 46, Kampar 17, Kuansi 10, Dumai 29, Pelalawan 19, Rokan Hilir 97, Rokan Hulu 11, dan Siak 7. Antipasi dan pemadaman api harus terus dilakukan secara total jika tidak ingin bencana tahun 1997 terulang kembali.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis