Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Direktorat Kesiapsiagaan BNPB Gelar Penguatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana di Bogor

Dilihat 101 kali
Direktorat Kesiapsiagaan BNPB Gelar Penguatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana di Bogor

Foto : Kegiatan Penguatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana di Hotel Grand Diara, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu dan Kamis (2-3/11). (Direktorat Kesiapsiagaan)


BOGOR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan menyelenggarakan kegiatan Penguatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana di Hotel Grand Diara, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu dan Kamis (2-3/11). Kegiatan itu dihadiri oleh 47 pegiat kebencanaan yang terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan dan relawan.

Melalui kegiatan tersebut, Direktur Kesiapsiagaan Pangarso Suryotomo menyampaikan bahwa Direktorat Kesiapsiagaan mencanangkan Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) di 10 desa/kelurahan dengan pelibatan perwakilan masyarakat sebagai pelaksana.

Pada tahun 2022, lokasi program difokuskan di kawasan DAS Ciliwung yang berada di Kabupaten Bogor. Melalui program tersebut diharapkan dapat memberikan penguatan kapasitas kepada masyarakat di desa maupun kelurahan dari ancaman banjir dan longsor, khususnya di sepanjang DAS Ciliwung.

"Program ini bertujuan untuk memberikan penguatan dan peningkatan kapasitas kepada masyarakat di desa/kelurahan dari ancaman banjir dan longsor. Desa/Kelurahan yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan ini menitikberatkan pada Desa/Kelurahan yang berdampak pada ancaman banjir dan tanah longsor dari Daerah Aliran Sungai Ciliwung,” ujar Pangarso.

Lebih lanjut Pangarso mengatakan bahwa penanganan bencana menjadi tanggung jawab seluruh lapisan perangkat, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga lingkup masyarakat. Di samping itu, penanganan bencana seharusnya juga menjadi tanggung jawab yang menyeluruh dan saling berhubungan dari semua komponen.

“Penanganan bencana bukan suatu hal yang parsial pada suatu desa/kelurahan, melainkan melingkupi suatu Kawasan yang saling berhubungan satu sama lain,” kata Pangarso.

Pada Kegiatan Penguatan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana itu peserta di bagi menjadi 2 (dua) kelas. Metode penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk diskusi dan dialog, dengan beberapa pemateri dari BNPB, BPBD Kabupaten Bogor berikut Fasilitator Nasional.  

Melalui kegiatan itu nantinya juga diharapkan dapat memberikan dampak nyata peningkatan kapasitas pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui materi Kajian Risiko Bencana, Forum Pengurangan Risiko Bencana, Relawan, dan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD). Terlaksananya Penilaian Ketangguhan Desa/kelurahan (PKD) juga akan menjadi indikator tingkat ketangguhan desa/kelurahan guna mengembangkan program destana di wilayahnya masing-masing secara berkelanjutan.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN