FILIPINA BELAJAR POLA RR MERAPI UNTUK PASCA TOPAN HAIYAN
08 Mei 2014 01:54 WIB
Dilihat 335 kali
Foto : FILIPINA BELAJAR POLA RR MERAPI UNTUK PASCA TOPAN HAIYAN ()
Setelah melakukan kunjungan di Yogyakarta, Delegasi Pemerintah Filipina berkunjung ke BNPB untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman tentang manajemen bencana, RR, pendanaan dan selanjutnya berkunjung ke fasilitas Pusat Pendidikan (Pusdiklat) dan Pelatihan dan Logistik BNPB di Sentul.
Delegasi Pemerintah Filipina berjumlah 9 orang yang terdiri dari Gerry De Belen (Undersecretary of the presidential Assistant for Rehabilitation and Recovery), Lorna M. Seraspe (National Housing Authority), Gladys Trinidad Lorica (Departement of Budget and Management), Provincial Director Disiderio P. Belas, Jr. (Departement of Trade and Industry), Provincial Director Anacleto Blanco (Departement of Trade and Industry), Regional Director MA. Evelyn Macapobre (Departement of Social Welfare and Development), Director Remedios Endencia (National Economic and Development Authority), Asst. Regional Director Edgar Tabacon (Department of Public Works and Highways), Director Mylene Rivera (Housing and Urban Development Coordinating Council), dan Rommel Rivero (Departement of Finance). Delegasi juga didampingi oleh Dr. Iwan Gunawan dari Bank Dunia.
Sekitar jam 9 pagi, Delegasi Pemerintah Filipina diterima di gedung Pusdiklat BNPB Sentul oleh Sekretaris Utama BNPB Fatchul Hadi, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Dody Ruswadi, Deputi Bidang Penanganan Darurat Tri Budiarto, Deputi Logistik dan Peralatan Bambang Sulistianto, dan pejabat lainnya. Pada kesempatan tersebut disampaikan tentang manajemen penanggulangan bencana di Indonesia, pengalaman dan RR pasca bencana (Merapi, Wasior, Mentawai, Aceh dan Padang), sistem pendanaan, koordinasi dan sebagainya. Pimpinan delegasi Gerry De Belen menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BNPB yang telah menyambut, menerima dan berbagi pengetahuan penanggulangan bencana di Indonesia. Pengetahuan ini penting khususnya untuk keperluan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak Topan Haiyan yang menghantam Filipina pada 8 November 2013 dan menyebabkan 6.300 orang meninggal, sekitar 1 juta rumah hancur dan 2,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. (Agus Wibowo)
Penulis