Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Hujan Lebat Terjang Kota Langsa, Ribuan Rumah Terendam Banjir

Dilihat 87 kali
Hujan Lebat Terjang Kota Langsa, Ribuan Rumah Terendam Banjir

Foto : Banjir yang menerjang wilayah Kota Langsa, Provinsi Aceh. (Admin BNPB)



JAKARTA - Hujan lebat menerjang Kota Langsa, Provinsi Aceh pada Kamis (20/10) lalu pukul 21.30 WIB. Hal ini menyebabkan banjir yang merendam ribuan rumah warga.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat sebanyak 4.101 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air mencapai 100 sentimeter. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa melaporkan puluhan gampong atau desa terdampak akibat peristiwa ini, meliputi Gp. Teungoh, Gp. Alue Beurawe, Gp. Blang, Gp. Jawa, Gp. Blang Paseh, Gp. Tualang Teungoh, Gp. Pekan Langsa dan Gp. Blang Senibong di Kecamatan Langsa Kota.

Kemudian Gp. Matang Seulimeng dan Gp. Alue Dua Bakaran Batee di Kecamatan Langsa Barat. Lalu Gp. Pb. Seulemak, Gp. Karang Ayer dan Gp. Lengkong di Kecamatan Langsa Baro serta Gp. Simpang Wie di Kecamatan Langsa Timur.

Selanjutnya Gp. Matang Seulimeng, Gp. Alue Dua Bakaran Batee, Gp. Sidodadi, Gp. Sidorejo, Gp. Seulalah Baru, Gp. Merandeh Teungoh, Gp. Baro, Gp. Pondok Kemuning, Gp. Seulalah Induk dan Gp. Pondok Pabrik di Kecamatan Langsa Lama.

BPBD Kota Langsa melakukan pemantauan dan evakuasi warga terdampak. Terdapat satu orang lansia dalam kondisi lumpuh berhasil dievakuasi dan mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Kondisi mutakhir saat ini banjir berangsur surut dan hujan ringan masih melanda beberapa wilayah terdampak. BPBD Kota Langsa melakukan pemantauan lanjutan dan mengimbau warga setempat untuk waspada terhadap peningkatan debit air. 


Ratusan Rumah Terendam Banjir di Aceh Jaya

Hujan lebat pada Kamis (20/10) lalu turut menyebabkan banjir di Kabupaten Aceh Jaya. BPBD Kabupaten Aceh Jaya melaporkan sebanyak 124 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air mencapai 50 sentimeter.

Adapun tiga kecamatan terdampak peristiwa ini antara lain Kecamatan Teunom (Ds. Pasie Geulima), Kecamatan Setia Bakti (Ds. Lhok Boat) dan Kecamatan Darul Hukmah (Ds. Panton Krueng, Ds. Baro L, Ds. Babah Dua dan Ds. Masen).

Saat ini banjir telah surut dan cuaca di lokasi kejadian terpantau berawan.


Banjir Melanda Sejumlah Wilayah Provinsi Aceh

Banjir juga melanda beberapa wilayah lain di Provinsi Aceh. Sebanyak 43 rumah terendam dan 55 jiwa mengungsi akibat banjir di Kabupaten Aceh Timur dengan tinggi muka air mencapai 50 sentimeter pada Kamis (20/10)

Pada hari yang sama, banjir juga menerjang Desa Napai Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat. Banjir merendam 134 rumah warga. Kedua kejadian tersebut terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah Provinsi Aceh.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang di wilayah Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Singkil, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, dan sekitarnya pada 23 hingga 24 Oktober 2022. Kajian inaRisk menunjukan sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi. 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., mengimbau pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan dan memastikan kesiapan peralatan maupun personel untuk menghadapi potensi bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Hal ini disampaikan pada puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2022 di Balipapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/10) lalu.

Pemerintah daerah dan masyarakat setempat dapat melakukan langkah kesiapsiagaan dengan gotong royong membersihkan daerah aliran air serta penghijauan untuk membuka area resapan air. Pembuatan tanggul maupun area penampungan air juga dapat dilakukan untuk mencegah banjir memasuki pemukiman warga.

Rencana kedaruratan dapat disusun untuk mempersiapkan langkah-langkah yang tepat mulai dari jalur evakuasi, lokasi pengungsian serta penyaluran bantuan bagi warga terdampak.




Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN