Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

INDEKS BENCANA NASIONAL DILUNCURKAN

Dilihat 377 kali
INDEKS BENCANA NASIONAL DILUNCURKAN

Foto : INDEKS BENCANA NASIONAL DILUNCURKAN ()

JAKARTA (29/11). Salah satu cara untuk mengukur tingkat pemulihan korban bencana adalah dengan mengumpulkan informasi secara periodik terhadap rumah tangga masyarakat di daerah terdampak dengan studi longitudinal. Dalam kaitan itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Program Pembangunan (UNDP) meluncurkan Survei Indeks Bencana untuk skala nasional di Jakarta, 27 November 2013.

Studi longitudinal merupakan metode pengukuran kondisi populasi secara periodik dengan menggunakan indikator kesejahteraan tertentu, termasuk ketahanan komunitas terhadap bencana. BNPB berharap para pihak memiliki alat yang dapat mengukur dampak pemulihan pasca bencana secara obyektif sebagai implementasi dari pelaksanaan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Gunung Merapi.

Indeks pemulihan bencana akan melihat berbagai indikator dan langkah pemulihan, serta memberikan informasi bagi pembuat kebijakan di Indonesia dan berpotensi di seluruh dunia mengenai bagaimana merancang proses pemulihan jangka panjang. Ini diharapkan membantu masyarakat dan pemerintah untuk membangun kembali kondisi sosial, ekonomi, dan budaya.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Ir. Bambang Sulistianto, MM mengatakan alat ini secara resmi akan diadopsi sebagai bagian kerangka peraturan pemerintah dan menjadi praktik standar dalam penanggulangan bencana di Indonesia. "Metode di Merapi ini akan digunakan untuk model percontohan penanganan bencana di tempat lain," ucapnya.

Hal senada dikatakan Kepala BNPB DR.Syamsul Maarif, M.Si yang menekankan perlunya membangkitkan semangat untuk pembelajaran. "Pembelajaran perlu dilanjutkan untuk menangani pasca bencana di Merapi ataupun di tempat lain," tukasnya.

Misinya adalah membantu membangun kembali dengan lebih baik, sekaligus meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi bencana, tidak hanya dalam hal pengetahuan dan kesadaran, tetapi juga infrastruktur, seperti jalan, perumahan, dan sebagainya. (ACU)