Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Kapusdalops BNPB Buka Rakortek Pusat Pengendalian Operasi di Bandung

Dilihat 111 kali
Kapusdalops BNPB Buka Rakortek Pusat Pengendalian Operasi di Bandung

Foto : Pengenalan Pesawat Tanpa Awak (Drone) (W. Suratman)


BANDUNG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pusdalops di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/10). Adapun tujuan dari giat tersebut adalah untuk peningkatan kualitas layanan Pusat Pengendalian Operasi baik di internal maupun ekternal BNPB.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, Bambang Surya Putra didampingi oleh Kabid Pengendalian Teknis dan Evaluasi Operasi, Dr.Riswandi dan Kabid Dukungan Kaji Cepat dan Perencanaan Operasi, Wing Prasetyo Ardi sangat menyambut baik kegiatan Rakortek Pusdalops ini. Sebab, pengendalian operasi menjadi satu hal yang paling menentukan keberhasilan dalam penanggulangan bencana. 

"Pengendalian operasi penanganan bencana menjadi suatu hal yang krusial dilakukan oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB)," ujar Bambang.

Adapun giat Rakortek tersebut diisi dengan agenda kegiatan mulai dari Pengenalan Pesawat Tanpa Awak (Drone) yang dapat dioperasikan oleh seluruh staf Pusdalops dalam mendukung penanganan bencana dengan tetap memperhatikan regulasi-regulasi dalam pengoperasian drone untuk terbang aman, bertanggung jawab, dan bermartabat.

Teknologi drone atau pesawat tanpa awak sangat membantu dalam membuat analisis dampak bencana. Analisis dapat dengan cepat dan mudah setelah foto dan video udara dihasilkan dari lokasi bencana untuk membantu pengambil kebijakan melakukan sebuah keputusan secara cepat. Disamping itu pengetahuan dan pemahaman aturan yang berlaku juga harus dimiliki oleh setiap operator drone.

Giat berikutnya adalah pengenalan mekanisme roll call radio yang sangat menentukan dalam penanganan bencana, khususnya ketika seluruh jaringan provider lumpuh akibat dampak dari bencana dan komunikasi darurat radio akan menjadi satu-satunya akses komunikasi yang dapat digunakan.

Operator radio harus memiliki pengetahuan tentang etika berkomunikasi, memiliki pengetahuan tentang alphabet, mengerti tentang kode-kode komunikasi umum, menguasai reporting dan dokumentasi. 

Disamping itu kewajiban operator radio, secara bergiliran melaksanakan siaga komunikasi 24 jam, melaksanakan lalu lintas berita, melaksanakan penggandaan pencatatan dan pembukuan berita yang diterima, merawat dan memelihara alat komunikasi secara berkala dan mengontrol jariangan komunikasi.

Berikutnya adalah bagaimana peran komunikasi visual kebencanaan dibutuhkan dalam penanggulangan bencana yang bertujuan sebagai penyusunan informasi kebencanaan yang informatif, eye catching, dan simpatik.

Poin yang disampaikan dalam pelatihan ini, adalah bagaimana membuat desain komunikasi visual untuk kebencanaan, mulai dari layout dan komposisi, pemilihan huruf yang baik dan ideal, serta pemilihan warna yang sesuai, selebihnya softskill dan selera desain dari pribadi masing-masing .

Melalui seluruh rangkaian giat Rakortek tersebut, Kapusdalops turut menekankan kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti rangkaian pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

"Di tengah kesibukan kegiatan Pusdalops dari Satgas Penanganan Covid-19 dan Satgas Penanganan PMK saya minta kepada seluruh staf Pusdalops untuk dapat mengikuti Rakortek Pusdalops ini dengan sebaik-baiknya dan menyimak secara cermat seluruh materi yang disampaikan oleh para narasumber," kata Bambang.

Sementara itu, Kabid Pengendalian Teknis dan Evaluasi Operasi, Dr.Riswandi dalam laporannya selaku ketua panitia kegiatan, menyampaikan, bahwa Rakortek ini merupakan kegiatan rutin Bidang PTEO, dimana dalam kegiatan Rakortek Pusdalops kali ini diikuti oleh kurang lebih 40 orang peserta yang terdiri dari jajaran dan staf Pusdalops BNPB, dari BPBD Kabupaten Bandung dan BPBD Kota Bandung.

Melalui kegiatan pelatihan ini, Kabid PTEO berharap bisa meningkatkan skill dan kapasitas bagi para peserta, disamping itu juga akan meningkatkan kinerja layanan Pusdalops BNPB kedepannya.

Sebagaimana diketahui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, dibawah koordinasi Bidang Pengendalian Teknis dan Evaluasi Operasi (PTEO) menggelar Rapat Koordinasi Teknis Pusat Pengendalian Operasi) yang berlangsung dari tanggal 20 s.d 23 Oktober 2022, di Bandung, Jawa Barat.




Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN