Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Karhutla Wilayah Kabupaten Kampar Padam

Dilihat 103 kali
Karhutla Wilayah Kabupaten Kampar Padam

Foto : Petgas gabungan berhasil memadamkan api yang membakar lahan seluas 3 hektar di wilayah Kabupaten Kampar pada Kamis (2/6). (BPBD Kabupaten Kampar)


JAKARTA – Pusat Pengendalian Operasi BNPB melaporkan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, telah padam, Jumat (3/6). Peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/6), sekitar pukul 18.55 WIB. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar melaporkan karhutla teridentifikasi di Desa Salo, Kecamatan Salo. Pantauan sementara, lahan seluas 3 hektar terbakar, yang terdiri dari lahan sawit dan karet. Tidak ada laporan korban jiwa atau pun luka-luka akibat insiden ini. 

Merespons kejadian itu, Satuan Tugas (Satgas) Pemadaman Darat dari personel tim reaksi cepat BPBD, TNI, Polri dan masyarakat melakukan pemblokiran area dan pemadaman api di lokasi terdampak. Mereka juga melakukan pendinginan untuk memastikan api padam. 

Wilayah Riau terpantau pada tingkat aman hari ini, Sabtu (4/6), yang dilihat pada parameter tingkat kemudahan terbakar di lapisan permukaan atas tanah. Sedangkan beberapa titik dengan skala kecil, parameter yang sama terpantau tidak mudah terbakar. Sistem Informasi Sipoingi menunjukkan tidak ada titik panas atau hot spot, yang terpantau satelit dengan tingkat kepercayaan tinggi, di wilayah Riau pada hari ini (4/6).

Sementara itu, dilihat dari parameter cuaca, wilayah terdampak berada pada potensi cerah hingga hujan ringan. Secara umum, prakiraan cuaca di wilayah Riau berpotensi hujan yang dapat disertai petir atau kilat serta angin kencang. 

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap potensi karhutla. Patroli dengan melibatkan masyarakat sangat efektif untuk memantau terjadinya titik api atau asap. Langkah preventif pada karhutla sangat efektif untuk pemadaman secara cepat, sebelum api meluas dan tidak terkendali. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN