Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Pastikan Daerah Sulit Bisa Terjangkau Bantuan, Kepala BNPB Gunakan Motor Sambangi Pengungsian di Kecamatan Pacet

Dilihat 163 kali
Pastikan Daerah Sulit Bisa Terjangkau Bantuan, Kepala BNPB Gunakan Motor Sambangi Pengungsian di Kecamatan Pacet

Foto : Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberikan bantuan logistik dan berinteraksi langsung dengan pengungsi di Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Minggu (27/11). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Ranti Kartikaningrum D.)

CIANJUR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto kembali menyambangi pos pengungsian menggunakan sepeda motor pada Minggu (27/11). 


Kali ini Kepala BNPB mengunjungi dua kecamatan, yakni Kecamatan Pacet dan Sukatani.


Meskipun diguyur hujan, Kepala BNPB dan rombongan tetap berupaya menjangkau daerah yang dituju. 


Suharyanto menyapa warga serta menyampaikan bahwa hal-hal yang menjadi kebutuhan warga yang belum terpenuhi akan didistribusikan pada esok hari.


“Kami membawa bantuan logistik, matras dan selimut untuk bapak, ibu, anak-anak di sini,” ujar Suharyanto.


“Jika ada kebutuhan yang belum terpenuhi, ketua RT atau RW dapat menyampaikan ke babinsa setempat dan besok akan kami langsung distribusikan kembali ke sini,” jelasnya saat berkunjung ke Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Minggu (27/11).


Suharyanto mengungkapkan kunjungannya ini untuk memastikan daerah-daerah terpencil tidak kekurangan bantuan.


“Kami memastikan bantuan terdistribusi hingga daerah-daerah terpencil,” terangnya.


“Walaupun memakai motor dan ransel, tapi kami berusaha jangan sampai ada yang belum mendapatkan bantuan,” ungkapnya.


Saat berinteraksi dengan warga, Suharyanto turut mengemukakan bahwa para warga yang ingin mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga untuk sementara waktu, akan mendapatkan bantuan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu.


“Bapak-ibu yang meninggalkan tenda dan bertolak ke rumah kerabat atau terangga, khususnya yang masuk dalam kategori rumah rusak berat, akan mendapatkan bantuan dana tunggu hunian sebesar 500 ribu per bulan bagi per kepala keluarga,” terangnya.


Mekanisme penyaluran dana tunggu hunian mulai dari Kementerian Keuangan akan mendistribusikan ke BNPB, lalu langsung disalurkan ke kabupaten/kota terdampak sesuai data yang dilaporkan.


Kepala BNPB turut menyampaikan perkembangan pembangunan hunian atau rumah contoh untuk warga terdampak gempa bumi.


“Rumah contoh sudah kami proses di masing-masing kecamatan, hari ini final pemeriksaan dari pihak Kementerian PUPR,” tuturnya.


“Akan dimulai dari Kecamatan Cugenang dahulu karena paling banyak terdampak di sana, secara bertahap semoga dengan cepat dan efisien dapat memenuhi penggantian rumah rusak para warga terdampak,” lanjut Suharyanto.


Pada kesempatan yang sama, Ketua RW Desa Cibodas, Udi, menjelaskan terdapat  belasan rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi.


“Terdapat 14 rumah rusak berat, rusak sedang dan berat mencapai 15 rumah, ada juga musola, posyandu, paud dan madrasah,” jelas Udi.


“Sebanyak 498 jiwa terdampak di sini,” lanjut Udi.


Udi juga menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kunjungan Kepala BNPB serta rombongan.


“Alhamdullilah, warga kami diperhatikan dan didatangi langsung oleh Kepala BNPB,” ungkap Udi.


“Untuk wilayah terpencil yang masih tidak terjangkau motor, kami akan bahu membahu untuk mendistribusikan bersama warga kami sehingga semuanya dapat bantuan,” tutur Udi.


Kepala BNPB dan rombongan membawa bantuan logistik berupa paket makanan yang dapat dikonsumsi warga terdampak hingga tiga hari ke depan, matras dan selimut.


Selain ke Kecamatan Pacet, Kepala BNPB turut memberikan bantuan selimut dan matras kepada warga terdampak di Kecamatan Sukatani. 


Kepala BNPB kembali menegaskan jika ada kekurangan bantuan, kepala desa langsung dapat melapor ke camat setempat sehingga bantuan dapat langsung terdistribusi dengan cepat.


“Jika ada yang kurang dan masih dibutuhkan, langsung laporkan, agar kami juga langsung kirim lagi,” tegas Suharyanto.


BNPB turut mendorong bantuan air bersih menggunakan tangki air untuk memenuhi kebutuhan masyakarat akan air bersih ke Desa Mangunkerta dan Desa Gasol di wilayah Kecamatan Cugenang.



Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN