Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Rakornas PB 2014 ; Cepat,Tepat dan Menyentuh Rakyat

Dilihat 367 kali
Rakornas PB 2014 ;  Cepat,Tepat dan Menyentuh Rakyat

Foto : Rakornas PB 2014 ; Cepat,Tepat dan Menyentuh Rakyat ()

Jakarta (10/3)_Saat ini sudah terbentuk 425 BPBD di Seluruh Indonesia, 33 BPBD Provinsi & 392 BPBD Kabupaten/Kota. Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2014 ini diadakan dalam keadaan masa tanggap darurat, sehingga baju orange melekat di seluruh peserta rakornas BNPB/BPBD yang berarti tanggung jawab penanggulangan bencana dipundaknya.

Rakornas ini merupakan agenda tahunan BNPB dengan BPBD dalam pengkoordinasian penanggulangan bencana yang dilaksanakan pada 9-12 Maret 2014, di Jakarta.

Dalam arahannya Kepala BNPB, DR.Syamsul Maarif,M.Si menjelaskan salah satu kajian dari LIPI dengan adanya BNPB/BPBD rakyat menjadi tenang dan merasa terlindungi. " Kita sampaikan fakta yang ada di lapangan,dalam 30 menit harus ada pernyataan resmi dari BPBD jika terjadi bencana" ucap Kepala BNPB. "Fakta 6 tahun perjalanan BNPB bersama BPBD penuh dinamika, kita selalu kompak dan terus bersinergi dalam menanggulangi bencana" tambahnya. 

Pemimpin harus selalu menunjukkan keberpihakkan pada rakyat. Harus selalu konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat walaupun dengan risiko tidak populis. Tepat dengan apa yang dilakukan dan mengatasi masalah yang ada."Bagi seorang pemimpin, satu aset yang penting adalah kepercayaan rakyat" ungkapnya.

Kepala BNPB dalam pidatonya mengutip pernyataan Presiden RI. "Presiden RI berulangkali menyampaikan pemda harus berada di depan saat bencana. Meskipun ditengah bencana selalu ada kritik dan ada yang bekerja, rakyat akan merasakan ketulusan,serius dan cekatan pemerintah dalam menanggulangi bencana" jelasnya. Selanjutnya,Kepala BNPB dalam pesannya di bulan Mei-Juli,sudah mulai masuk musim kekeringan, BPBD harap bersiaga dalam rencana kontijensi. Serta mendukung program BNPB lainnya dalam masterplan tsunami, pembangunan shelter, penguatan dan peningkatan kapasitas PRB serta pembangunan kemandirian.

Penulis


BAGIKAN