Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Satu Desa di Karawang Terendam Banjir

Dilihat 98 kali
Satu Desa di Karawang Terendam Banjir

Foto : Banjir merendam permukiman warga di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (23/10). (BPBD Kabupaten Karawang)



JAKARTA – Satu desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat terendam banjir pada Minggu (23/10). Peristiwa tersebut terjadi setelah meluapnya Sungai Cibeet dan Cidawolong akibat tidak sanggup menampung derasnya hujan pada pukul 23.40 WIB.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Senin (24/10) 06.00 WIB, banjir mulai surut di beberapa lokasi terdampak. Banjir merendam permukiman warga di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat, menyebabkan 60 kepala keluarga / 176 jiwa terdampak. Tidak ada laporan adanya pengungsian ataupun korban jiwa dari peristiwa ini.

Banjir juga merendam berbagai bangunan, seperti 50 unit rumah warga, 1 unit mushola dan satu fasilitas pendidikan terendam denga ketinggian muka air bervariasi antara 20 hingga 60 sentimeter.

Guna melakukan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang berserta aparat terkait menuju lokasi untuk melakukaan pendataan dan berkoordinasi untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan akan terjadi potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang/sore hingga malam hari di sebagian wilayah di Kabupaten Karawang dan sebagian wilayah di Jawa Barat pada Selasa (25/10) dan Rabu (26/10).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan khususnya yang berada di wilayah rawan bencana, seperti masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliras sungai.

"Masyarakat di sekitar lereng dan dataran rendah, jika terjadi hujan lebih dari satu jam, kemudian jarak pandang 50 meter tidak terlihat, segera keluar rumah, tinggalkan tempat dan cari lokasi aman dan lebih tinggi," ucap Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Antisipasi Cuaca Ekstrem beberapa waktu lalu.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN