Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Satu Korban Jiwa Akibat Banjir di Kota Ambon

Dilihat 90 kali
Satu Korban Jiwa Akibat Banjir di Kota Ambon

Foto : Banjir yang merendam pemukiman warga Kota Ambon, Jumat (8/7). (BPBD Kota Ambon)



JAKARTA – Banjir kembali melanda beberapa kecamatan di Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada Jumat (8/7), pukul 11.30 WIT. Sebelumnya banjir juga terjadi pada kecamatan yang sama pada Selasa lalu (5/7).

Kali ini satu warga kota setempat menjadi korban. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon melaporkan korban jiwa terjadi di Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Sirimau. Selain korban jiwa, sebanyak 3.126 warga terdampak. Namun demikian, BPBD setempat tidak melaporkan adanya pengungsian warga. 

Banjir ini merendam 783 rumah dan 1 unit fasilitas pendidikan. Genangan dengan tinggi muka air 50 – 80 cm mengakibatkan akses jalan berbahaya dilalui kendaraan. Kondisi tersebut juga mengganggu aktivitas masyarakat. 

Wilayah kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Sirimau, Teluk Ambon, Nusaniwe dan Baguala. Pada Kecamatan Sirimau, sebanyak enam kelurahan yang terendam banjir yaitu Kelurahan Amantelu, Batu Meja, Batu Merah, Batu Gajah, Karang Panjang dan Hative Kecil. 

Banjir di Kecamatan Baguala dilaporkan terjadi di Kelurahan Halong Batu, Passo, Negeri Lama dan Waiheru.

Pada Kecamatan Teluk Ambon, banjir terjadi di Kelurahan Hunuth. Sedangkan di Kecamatan Nusaniwe, banjir berlangsung di Kelurahan Amahusu. 

Peristiwa banjir tersebut terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama mengguyur wilayah Kota Ambon. 

Merespons kejadian ini BPBD Kota Ambon dan lembaga terkait melakukan kaji cepat dan menerjunkan personel untuk memastikan keselamatan warga. Bantuan logistik juga telah disalurkan kepada warga terdampak. 

Menghadapi potensi bahaya banjir susulan, BNPB mengimbau warga untuk melakukan kesiapsiagaan berbasis keluarga. Masyarakat memastikan beberapa langkah, seperti rute evakuasi aman, mematikan jaringan listrik rumah, memprioritaskan anggota keluarga yang rentan hingga memastikan jalur komunikasi apabila diperlukan evakuasi. Jika terjadi hujan lebat dengan durasi lebih dari 1 jam, masyarakat di daerah sepanjang aliran sungai atau daerah dengan kelerengan curam agar berinisiatif untuk evakuasi secara mandiri.

Berdasarkan kajian inaRISK, keempat kecamatan di Kota Ambon tersebut berada di wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. 

 

Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN