Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sebanyak 394 Warga Kota Medan Bertahan di Rumah Saat Banjir

Dilihat 91 kali
Sebanyak 394 Warga Kota Medan Bertahan di Rumah Saat Banjir

Foto : Warga terdampak banjir di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, memilih bertahan di rumah saat banjir. Kondisi saat ini, Sabtu (9/4), genangan di dua kelurahan menunjukkan penurunan. (BPBD)


JAKARTA – Warga terdampak banjir di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, memilih bertahan di rumah saat banjir. Kondisi saat ini, Sabtu (9/4), genangan di dua kelurahan menunjukkan penurunan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaporkan dua wilayah di Kecamatan Medan Maimun terdampak banjir pada Jumat (8/4). Dua kelurahan itu yaitu Kelurahan Aur dan Sei Mati. Sebanyak 112 KK atau 394 warga di dua kelurahan tersebut terdampak banjir pada Jumat malam, sekitar pukul 21.00 WIB. 

Kerugian tercatat 105 unit rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air 20 hingga 120 cm, saat banjir berlangsung. Banjir terjadi setelah hujan deras di kawasan hulu sehingga debit air Sungai Deli meluap. 

Ketika peristiwa ini terjadi, petugas BPBD melakukan patroli dan memberikan imbauan kepada warga untuk tetap waspada dan siaga. Pihaknya juga terus memonitor perkembangan cuaca dari BMKG sehingga antisipasi terhadap bahaya hidrometeorologi dapat dilakukan sejak dini. 

Sejumlah peralatan telah disiagakan oleh petugas gabungan yang mendirikan pos komando di Gedung Dharma Wanita. 


Angin Kencang Dharmasraya

Sementara itu, fenomena angin kencang terjadi saat hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatra Barat, pada Jumat (8/4), pukul 16.00 WIB. Tercatat sejumlah ruko yang berlokasi di dua kecamatan mengalami kerusakan. 

Wilayah terdampak angin kencang berada di Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, dan Nagari Siguntur di Kecamatan Sitiung. Sebanyak 30 KK terdampak pada dua wilayah tersebut. BPBD Kabupaten Dharmasraya melaporkan tidak ada warga yang mengalami luka-luka akibat kejadian ini. 

Data kerugian material akibat peristiwa ini tercatat rumah warga terdampak 14 unit dan ruko 15 unit. BPBD setempat tidak merinci tingkat kerusakan akibat angin kencang tersebut. 

Pascakejadian petugas BPBD bersama warga setempat membantu untuk memperbaiki maupun membersihkan puing bangunan rumah. Di samping itu, petugas gabungan melakukan pembersihan pohon-pohon tumbang.  

Peringatan dini BMKG mengidentifikasi wilayah Sumatra Utara dan Sumatra Barat masih berpotensi terjadinya hujan yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Wilayah Kecamatan Medan Maimun di Provinsi Sumatra Utara, masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan pada hari ini (9/4) dan esok hari (10/4). 

Prakiraan cuaca di Kabupaten Pulau Punjung, Sumatra Barat, berpeluang terjadi hujan lebat pada hari ini dan hujan petir pada esok hari, sedangkan di Kabupaten Sitiung, berpotensi hujan ringan-petir.

Menyikapi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan angin kencang, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap siaga. Dalam menghadapi banjir, warga dapat mengidentifikasi potensi risiko di sekitarnya, seperti memantau prakiraan cuaca atau pun tingkat risiko melalui inaRISK. Setiap keluarga mengaktifkan rencana kesiapsiagaan bencana, antara lain tas siaga dan identifikasi rute evakuasi.

Sedangkan pada angin kencang, warga dapat memperhatikan kondisi pohon di sekitar rumah. Pemangkasan ranting pohon dilakukan untuk mengurangi beban pohon saat angin kencang terjadi atau hujan lebat turun. Selanjutnya perhatikan kekuatan atap dan pastikan terpasang secara kuat sehingga bertahan ketika angin kencang berlangsung. 




Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN