Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sebanyak 61 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Teluk Bintuni, Papua Barat

Dilihat 101 kali
Sebanyak 61 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Teluk Bintuni, Papua Barat

Foto : sebanyak 61 warga dilaporkan mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. (BPBD Kabupaten Teluk Bintuni)


JAKARTA - Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Minggu (24/7) pukul 14.00 WIB sebanyak 61 warga dilaporkan mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. 

Kejadian ini juga berdampak pada 51 KK/195 jiwa yang berlokasi di Kampung Husul, Bangun Harjo, Banung Mulya dan Tusur yang terletak di Distrik Tembuni. Tercatat 22 unit rumah terendam banjir hingga 100 sentimeter.

BPBD Kabupaten Teluk Bintuni segera melakukan evakuasi terhadap warga terdampak ke tempat pengungsian yang berlokasi di halaman sekolah. Diketahui kebutuhan dasar para pengungsi berupa makanan dan non makanan seperti tenda keluarga, obat-obatan, dan dukungan tenaga kesehatan.

Kondisi jalan yang tergenang banjir menjadi kendala dalam proses pengiriman logistik sehingga harus menempuh rute lain yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama. Hal ini dikarenakan tim harus kembali lagi ke Bintuni untuk menggunakan speed boat melalui jalur sungai.

Mengantisipasi adanya potensi banjir susulan, BNPB menghimbau untuk masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca untuk wilayah Papua Barat hingga tiga hari kedepan (27/7) yakni berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. 

Masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai diharapkan bisa melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan lebat secara menerus lebih dari satu jam. Untuk jangka panjang, masyarakat bersama pemerintah daerah agar mengevaluasi kondisi lingkungan di kawasan hulu dan sepanjang daerah aliran sungai. Penanaman kembali kawasan hulu dengan vegetasi yang bernilai ekologi dan ekonomi akan mampu mengurangi potensi banjir di masa depan. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB


Penulis


BAGIKAN