Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

SINABUNG ERUPSI HINGGA 8.000 METER

Dilihat 344 kali
SINABUNG ERUPSI HINGGA 8.000 METER

Foto : SINABUNG ERUPSI HINGGA 8.000 METER ()

Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung tetap tinggi meskipun telah meletus berkali-kali. Pada Senin (18-11-2013) pukul 07.04 Wib terjadi erupsi eksplosif. Erupsi diikuti suara gemuruh (didengar dari Desa Tigandeket, Brastagi, Kabanjahe, Payung, Sigaranggarang, dan Laukawar). Aplitude maksimum 120 mm (overscale selama 3 menit). Lama gempa letusan 32menit. Kolom abu letusan tebal abu kehitaman mencapai ketinggian maksimum 8000m dari puncak. Jatuhan abu dominan mengarah ke barat daya (ke DesaMardinding-Tigandreket-Payung). Endapan abu disini mencapai ketebalan 1,5-2,5 cm. Luncuran awan panas sejauh 500m dari puncak ke arah bukaan ke Desa Sukameriah. Setelah letusan mereda teramati kolom asap di puncak sebanyak lima kolom asap (Susuk, barat gunung) dan 4 kolom asap diamati dari Pos PGA Sinabung.

Berdasarkan pantauan dari Pos G. Sinabung yang selalu dilaporkan oleh Dr. Surono (mantan Kepala PVMBG Badan Geologi) ke Posko BNPB, pada hari ini aktivitas gunung masih tinggi. Selama pukul 06:00-12:00 WIB. VISUAL:Tampak asap putih tebal-abu-abu tebal tinggi 500-8.000 meter. SEISMISITAS:- 17 x gempa vulkanik dalam,- 2 x gempa frekwensi rendah,- 1 x gempa Hembusan, - 1 x gempa Tektonik Jauh, - 1 x gempa Erupsi Amplituda max: 120 mm, Lama gempa/tremor letusan 1935 detik, dan- Tremor menerus,

Aktivitas G Sinabung masih tinggi, masyarakat di sekitar Sinabung agar tetap siaga, tetap tenang tdk terpancing isu-isu yang tdk jelas sumbernya dan senantiada mengikuti arahan dari petugas di pos pengungsian.

Jumlah pengungsi saat ini 6.155 jiwa (1.902 KK) yang tersebar di 16 titik pengungsian. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dari erupsi dan lahar dingin G. Sinabung. Jika terjadi erupsi disertai dengan awan panas, hindari awan tersebut jangan justru mendekat untuk melihat luncuran awan panas. Waspadai banjir lahar dingin seiring dengan makin tingginya intensitas hujan.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Penulis


BAGIKAN