Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Status Gunung Merapi Turun Jadi Normal

Dilihat 349 kali
Status Gunung Merapi Turun Jadi Normal

Foto : Status Gunung Merapi Turun Jadi Normal ()

Berdasarkan evaluasi aktivitas Gunungapi Merapi yang terletak di Jawa Tengah dan Yogyakarta maka status diturunkan dari Waspada (level II) menjadi Normal (level I) terhitung pada 23 Mei 2014 pukul 16.00 Wib. Kepala PVMBG Badan Geologi telah melaporkan penurunan status tersebut kepada Kepala BNPB. Pertimbangan penurunan status karena kegempaan menurun, baik jumlah maupun jenisnya. Jenis gempa yang terjadi multi fase, guguran dan tektonik dengan rata-rata harian rendah, sementara gempa vulkanik, low frequency dan gempa low high frequency sebagai indikasi awal terjadinya letusan minor/kecil sudah tidak terjadi. Data deformasi tidak terjadi inflasi. Suara gemuruh dan dentuman tidak terdengar dalam dua minggu terakhir.  
Meskipun turun menjadi Normal, direkomendasikan untuk pendakian ke Gunung Merapi hanya sampai di Pasarbubar (2.500 m dpl), di luar radius 1 km dari puncak. Upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat di sekitar Merapi tetap terus ditingkatkan. Pemda Kab. Magelang, Sleman, Klaten, dan Boyolali diminta tetap segera memperbaiki jalur evakuasi yang rusak akibat dampak dari penambangan pasir dan batu dengan melibatkan masyarakat secara gotong royong.  
Di tempat lain Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Jumat (23-5-2014) meninjau Pos Pengamatan G. Semeru di Probolinggo bersama Kalak BPBD Jatim, Bupati Probolinggo, PVMBG, Dandim dan lainnya. Rencana kontinjensi erupsi G. Semeru perlu disusun. BNPB akan memberikan pendampingan kepada BPBD dalam penyusunan rencana kontinjensi. Demikian pula rakor kesiapsiagaan menghadapi potensi erupsi G. Slamet dan G. Merapi yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah dan Sekretaris Utama BNPB digelar pada hari ini di Semarang.   Belajar dari pengalaman penanganan G. Sinabung dan G. Kelud maka penyusunan rencana kontinjensi, gladi, sosialisasi, kesiapan pemda dan masyarakat dan lainnya berperan penting untuk menghadapi situasi buruk. Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis


BAGIKAN