Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Talkshow Budaya Sadar Bencana Mengudara di Radio Bengkulu

Dilihat 80 kali
Talkshow Budaya Sadar Bencana Mengudara di Radio Bengkulu

Foto : Penguatan literasi melalui Talkshow Radio Santana 103,5 FM di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Rabu (16/11). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)



BENGKULU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Bidang Komunikasi Kebencanaan, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan kembali melanjutkan penguatan literasi melalui Talkshow Radio Santana 103,5 FM di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Rabu (16/11).

Talkshow yang mengudara hingga ke wilayah Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Kepahiang dan sekitarnya itu mengangkat tema Resiliensi Berkelanjutan. Pembahasan yang diangkat seputar penguatan literasi kebencanaan, edukasi dan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarkat yang dikemas secara ringan dan menarik.

Dalam diskusi ini turut mengundang dua narasumber yakni Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan Pusdatinkom BNPB Dodi Yuleova, S.P., M.Si dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Kepahiang Joko Sudarwanto.

 Dalam percakapan tersebut, Dodi menyampaikan diperlukan upaya bersama dalam membangun resiliensi berkelanjutan.

"Menyikapi kondisi aktual bencana dan upaya membangun Resiliensi Berkelanjutan, maka BNPB mengajak masyarakat untuk mengetahui cara dan tempat evakuasi di sekitarnya. Khususnya bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Sehingga saat terjadi bencana mereka tahu dan siap bergegas ke tempat evakuasi," jelas Dodi.

Peningkatan kapasitas ini perlu dilakukan seperti mengetahui potensi bencana disekitar tempat tinggal dengan cara mengakses InaRISK. Dengan demikian, langkah upaya dapat dipersiapkan apabila terjadi bencana khususnya tanggap darurat.

Sementara itu, Joko sebagai tokoh masyarakat menyambut baik kegiatan ini. Disela diskusi, Joko juga membagikan cerita pengalaman penanggulangan bencana yang dirinya alami. Diharapkan cerita baik penanggulangan bencana tersebut dapat diadopsi oleh para pendengar sebagai upaya kongkrit dalam meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam kondisi darurat. 

Para pendengar radio juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung kepada para narasumber. Antusiasme pendengar terlihat ketika beberapa pertanyaan dilontarkan seputar penanggulangan bencana.

Kegiatan talkshow di Radio Santana 103,5 FM itu sekaligus menutup dari seluruh rangkaian yang sebelumnya juga telah dilaksanakan di dua tempat, yakni Kabupaten Gianyar di Bali dan Kabupaten Majene di Sulawesi Barat.

Diharapkan penguatan literasi kebencanaan ini mampu mengingkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana. Kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi antara BNPB, BPBD, media radio dan masyarakat sekaligus menjadi wujud implementasi dari optimalisasi unsur ‘pentaheliks’ dalam hal penanggulangan bencana demi terwujudnya Resiliensi Berkelanjutan.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN