Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Tiga Warga Meninggal Dunia Tertimpa Longsor Susulan di Tulungagung

Dilihat 99 kali
Tiga Warga Meninggal Dunia Tertimpa Longsor Susulan di Tulungagung

Foto : BPBD Kabupaten Tulungagung melakukan peninjauan lokasi terdampak longsor, Minggu (23/10). (BPBD Kabupaten Tulungagung)



JAKARTA - Tiga warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menjadi korban tanah longsor susulan yang terjadi pada Minggu (23/10). Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur di sekitar lokasi kejadian.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Nursono melalui sambungan telepon menyampaikan bahwa petaka itu bermula ketika para korban bersama warga lainnya bergotong-royong membersihkan material longsoran yang sebelumnya terjadi dan menutupi jalan desa.

Usai melakukan pembersihan material, korban bersama beberapa warga masih berada di lokasi kejadian untuk sekadar istirahat. Selang beberapa saat kemudian tiba-tiba terjadi tanah longsor susulan yang menimpa para korban dan sejumlah warga.

"Kepedulian masyarakat terhadap bencana sudah sangat bagus. Ketika kemarin ada tanah longsor, mereka bergotong-royong membersihkan material longsoran yang menutupi jalan. Saat istirahat, lalu ada tanah longsor susulan dan menimpa mereka," ujar Nursono.

Selain tiga orang yang meninggal dunia, Nursono juga melaporkan ada dua warga yang mengalami patah tulang dan luka ringan. Kedua warga tersebut sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Doktor (Dr) Iskak Tulungagung, Jawa Timur.

"Satu patah tulang satunya lagi luka ringan sudah kami bawa ke RS Dr. Iskak," jelas Nursono.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Provinsi Jawa Timur termasuk dalam zona siaga dari prakiraan berbasis dampak hujan lebat, yang dapat memicu terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor hingga Selasa (25/10).

Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar melakukan segala upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan.

Upaya seperti monitoring lereng perbukitan, memastikan kondisi lereng tebing saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir dampak potensi bencana susulan.

Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.

Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.


Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN