Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Titik Api di Barito Kuala Telah Padam, Karhutla Masih Mengintai

Dilihat 104 kali
Titik Api di Barito Kuala Telah Padam, Karhutla Masih Mengintai

Foto : BPBD Kabupaten Barito Kuala melakukan pendinginan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Jambu Baru, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. (BPBD Kabupaten Barito Kuala)



JAKARTA - Lahan seluas kurang lebih tiga hektar terbakar di Desa Jambu Baru, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (21/8). Sebaran titik api tersebut diketahui pada pukul 17.42 WITA.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Kuala segera menerjunkan tim untuk pemadaman dan pendinginan. Adapun upaya tersebut dilakukan dengan mengerahkan pompa air dan menyemprotkan langsung ke titik api.

Belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran lahan tersebut, namun titik api telah berhasil dipadamkan pada pukul 21.00 WIB.


Karhutla Masih Mengintai

Dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Penanggulangan Karhuta 2022 yang dilaksanakan pada 28 Juli 2022, disampaikan bahwa penanganan karhutla sepanjang lima tahun terakhir berjalan baik. Data untuk luas karhutla periode Januari hingga Juli 2022 pun turun hingga 19,1 persen.

Akan tetapi kejadian kebakaran lahan seperti yang terjadi di Barito Kuala tersebut perlu diwaspadai oleh semua pihak. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa potensi ancaman karhutla masih mengintai.

Data satelit Sipongi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa titik api hingga pertengahan Agustus 2022 terpantau di wilayah Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur dan Utara. Titik api yang lain juga terpantau di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Karhutla masih menjadi ancaman kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit ISPA, terjadinya kejadian asap lintas batas dan penundaan atau penutupan sarana prasarana transportasi. Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB) mengimbau agar kesiapsiagaan terhadap potensi bencana karhutla, khususnya dalam melakukan patroli dengan koordinasi bersama TNI, Polri, Mangala Agni maupun pihak lainnya harus tetap ditingkatkan, sehingga peringatan dini karhutla dapat tertangani secara cepat dan responsif penanganan karhutla harus dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh pihak. Lebih dari itu, Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Presidensi G20 yang akan dihelat pada akhir 2022 di Bali dan diharapkan dapat berjalan sesuai rencana tanpa terkendala oleh karhutla.





Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN